GMC DEPOK PELATIHAN AKTIVASI OTAK TENGAH

Meningkatkan Daya Ingat dan Konsentrasi
Untuk Usia 5 - 15 Tahun
Hanya 2 Hari (Sabtu & Minggu)


Selamat Datang di Situs Resmi GMC Sub Franchise Depok

Senin, 25 Oktober 2010

Be Genius is Possible

Otak manusia berukuran paling besar dibandingkan dengan hewan. Rata-rata berat otak manusia dewasa 1,361 kilogram. Hampir sama dengan lumba-lumba yang digolongkan sebagai hewan cerdas. Namun otak manusia tetap lebih berat karena perbandingan berat tubuhnya. Tubuh manusia lebih ringan dari badan lumba-lumba”

Kening Wahyu terus-terusan mengerut. Terlihat berpikir keras. Sementara itu, rapor anaknya masih saja terus dipandanginya. Tampaknya, bukan kabar baik yang dibawa rapor itu. Sudah bisa diduga kalau
angka-angka yang tertera di situ bukan angka yang cukup untuk naik kelas. Anaknya mendapat nilai jeblok di sekolahan.

Wahyu jelas tak sendiri. Banyak orang tua yang merasakan hal yang sama. Seandainya saja ada mantra yang mampu mengubah angka rapor jadi seperti yang diinginkan setiap orangtua, sudah pasti akan laris terjual. Berapapun harganya banyak orangtua berusaha keras untuk mendapatkannya. Sayangnya mantra semacam itu hanya ada di dunia mimpi.
“Pak apakah saya ini memang bodoh?” Wahyu tidak mampu dan tidak tahu harus menjawab apa ketika anaknya sempat bertanya demikian. Apakah memang ada orang yang terlahir bodoh dan pintar. Apakah ada garis takdir untuk menjadi bodoh dan pintar? Tunggu dulu. Sebelum mengangguk atau menggeleng dengan pandangan itu ada yang perlu dicermati bersama.
Pertama yang perlu diingat sekolahan, termasuk di dalamnya soal rapor, naik kelas atau tinggal kelas adalah sebuah system. OK juga kalau menyebutnya sebagai cara bermain yang mengandaikan setiap orang mengikuti aturan itu di dalamnya. Nah, soalnya cara bermain itu ternyata memang tak bisa seratus persen mengakomodasi uniknya setiap orang, bakat orang yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Misalnya orang yang berbakat musik, tetapi terpaksa tak terlalu optimal mengembangkannya karena harus mengikuti semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Padahal bukan berarti orang yang tak pandai matematika namun cerdas dalam musik sebagai sebuah kebodohan. Lalu bukan berarti ketika cap tak naik kelas kemudian disamakan dengan cap bodoh.
Memang  tak mudah untuk memandang setiap anak sebagai seorang yang punya potensi besar di bidang tertentu. Salah satu soalnya adalah tatanan sekolah sudah hidup ratusan tahun. Menjadi salah satu tolak ukur yang terus-terusan dipakai dari zaman ke zaman.
Meski demikian bukan berarti kegagalan di sekolah berarti menegaskan bahwa ada seseorang yang pantas disebut bodoh. Sayangnya mereka yang gagal dalam sekolah kembanyakan meyakini bahwa kebodohan itu memang ada. Kebodohan itu mereka punyai sehingga secara tak langsung menumpas seluruh bakat yang barangkali dimilikinya.
Bila meyakini pandangan seperti itu, tentunya sepakat bahwa bodoh itu tidak ada. Memang orang boleh gagal di sekolah, tak naik kelas atau pun drop out dari kampus, tetapi PADA DASARNYA SETIAP ANAK ADALAH MAKHLUK YANG CERDAS. Setiap anak memiliki potensi dan bakat yang menunggu untuk dikembangkan dan dimekarkan. Tak bisa matematika bukan berarti anak yang tertinggal dan patut dikasihani.
Meski sudah berkembang di dunia manca, Indonesia mulai mencicipi yang dinamakan pengaktifan otak tengah. Di antara beragam perdebatan apakah otak tengah itu ada atau tidak, setidaknya ada hasil yang bisa dilihat dengan mata. Bahkan beberapa anak sudah bisa mengatakan adanya dampak positif yang dirasakannya setelah diaktifkan otak tengahnya.
Salah satunya, anak mudah berkonsentrasi, daya paham lebih cepat, dan sudah pasti bisa memanfaatkan dahsyatnya otak yang bekerja secara terpadu. Bakat-bakat yang terpendam bisa tersentuh dan cepat terasah.
Itulah mengapa, menjadi seorang jenius itu amat mungkin. Otak tengah yang diaktifkan dan dirawat akan memandu setiap orang menelusuri bakat yang terpendam dan terabaikan.
Mungkin nilai rapor di tangan Wahyu tidak bisa diubah. Tapi setidaknya harapan bahwa setiap anak itu bisa menjadi jenius terbuka lebar. Dan memang begitulah adanya, setiap anak itu unik dan memiliki kemampuan yang biasanya tak bisa digantikan orang lain. Pengaktifan otak tengah adalah salah satunya. Sekarang tinggal bagaimana setiap orangtua meyakini bahwa everyone is genius.
(Sumber : Genius Mind Magazine, edisi perdana, oktober 2010)
TELAH TERBIT "GENIUS MIND MAGAZINE" EDISI PERDANA PERSEMBAHAN DARI GMC UNTUK ANDA!!!
Sebuah majalah untuk para orangtua dan anak yang dipersembahkan oleh Genius Mind Consultancy Indonesia


Berikut ini beberapa artikel yang bisa ditemukan dalam "Genius Mind Magazine" edisi perdana!
  • Pendidikan bantu otak atasi pikun
  • Wawancara bersama GMC Master Indonesia " Saya Mempunyai Impian Agar Anak-Anak  Indonesia Menjadi Cerdas atau Genius"
  • Makanan sehat : Steak Salmon dan cara membuatnya
  • Liputan kunjungan GMC ke panti asuhan
  • Wawancara bersama orangtua dan alumni GMC Kids
  • Be Genius is Possible
  • GMC Learning Center, dll

* catatan : Sehubungan dengan adanya keterbatasan jumlah stok majalah "Genius Mind Magazine" edisi perdana, maka untuk saat ini majalah bisa anda baca/dapatkan di cabang-cabang GMC terdekat tempat anda mendaftarkan anak anda mengikuti aktivasi otak tengah GMC. (Courtesy of GMC Indonesia)